Minggu, 10 Desember 2017

permainan tradisioan (tam-tam buku)



NAMA :           ANANDA FEBYZA IKA PUTRI

NIM :               TRA I51745

TUGAS :          UAS PEMBELAJARAN IPS AUD

(PERMAINAN TRADISIONAL ORAY-ORAYAN/TAM-TAM BUKU)



Permainan tradisional sangat memiliki banyak manfaat bagi anak-anak, permainan-permainan tradisional sangat baik untuk melatih fisik dan mental anak. Secara tidak langsung, anak akan dirangsang kreatifitas, kecerdasan, dan sosial melalui permainan tradisional.

Permainan tradisional mampu membentuk motorik anak, baik kasar maupun halus. Selain itu, permainan tradisional juga dapat melatih kemampuan sosial para pemainnya. Meskipun permainan tradisional sudah jarang ditemukan, masih ada beberapa anak-anak Indonesia di daerah-daerah yang memainkan permainan ini.. salah satunya permainan oray-orayan atau tam-tam buku (nama permainannya di daerahku).

A.    Permainan Oray-orayan (Tam-Tam Buku)

Oray-orayan/tam-tam buku adalah permainan tradisional yang dimainkan oleh sekelompok anak yang saling memegang pundak dan berjalan diantara dua pemain lain yang menyatukan tangannya hingga membentuk gerbang. Sekelompok anak yang berjalan membentuk ular akan menyanyikan satu lagu khusus. Saat lagu terhenti, pemain yang membentuk gerbang akan menurunkan tangannya dan menangkap anak yang ada di hadapannya. Permainan ini disebut permainan tam-tam buku di daerah perdesaan kami.

B.     Sejarah Permainan Oray-Orayan (Tam-Tam Buku)

Permainan ini bernama oray-oray, dalam bahasa sunda oray-orayan adalah dwiwacana/kata berulang memakai akhiran “an” yang artinya meniru/menyerupai oray atau ular. Permainan ini biasanya dimainkan oleh 10-20 orang anak laki-laki dan perempuan ataupun campuran, yang berusia 3-6 tahun bahkan bisa lebih kemudian dibagi menjadi dua kelompok. Jumlah pemain sangat beragam lebih banyak lebih baik, karena akan lebih indah kelihatannya bagaikan ular yang sebenarnya.

Permainan ini biasanya dimainkan di lapangan terbuka dengan jumlah pemain bebas, semakin banyak semakin seru tentunya. Cara bermain oray-orayan cukup sederhana namun tetap dibutuhkan kelincahan dan kekompakan para pemainnya. Pemain terdepan, yang menjadi kepala oray atau ular, berusaha menangkap pemain yang paling belakang, yang menjadi ekor oray atau ular, sehingga barisan bergerak meliuk-liuk seperti oray sungguhan. Barisan ini tidak boleh terputus. Sambil bermain, pemain melantunkan syair/lagu.

C.     Manfaat Permainan Oray-orayan

Dapat mengembangkan aspek dan kemampuan:

a.       Moral dan nilai-nilai agama: Membedakan ciptaan Tuhan dan manusia, Menghargai teman dan tidak memaksanakan kehendak, Membantu dan menolong teman.

b.      Sosial-emosional: Mau bermain bersama, Menunjukkan ekspresi wajar saat senang dan takut, Mengerti aturan main dalam bermain bersama, Mengerti akibat jika melanggar aturan, Bisa memimpin kelompok kecil dan Dapat memecahkan masalah sederhana.

c.       Bahasa: Menirukan suara ular, berbicara lancar dengan menggunakan kalimat komplek, Mengerti dan dapat melaksanakan lebih dari 3 perintah dan Memperkaya kosa kata.

d.      Kognitif: Membedakan besar-kecil, panjang-pendek, kepala-ekor.

e.       Fisik: Berjalan dengan berbagai variasi (maju, mundur, kesamping)

f.       Seni: Menyanyikan lagu sesuai dengan tema.

Sembari mengatur posisi untuk menyerang, jerit dan tawa riang disertai lantunan lagu oray-orayan (tam-tam buku) terdengar riuh.

D.    Dengan syair lagu:

Tam-tam buku

Kelereng mata satu

Orang belakang tangkap satu

Isi…. Isi… isi…





Tidak ada komentar:

Posting Komentar