NAMA : ANANDA FEBYZA IKA PUTRI
NIM : TRA I51745
TUGAS : UAS PEMBELAJARAN IPS AUD
(PERMAINAN TRADISIONAL ORAY-ORAYAN/TAM-TAM BUKU)
Permainan tradisional sangat
memiliki banyak manfaat bagi anak-anak, permainan-permainan tradisional sangat
baik untuk melatih fisik dan mental anak. Secara tidak langsung, anak akan
dirangsang kreatifitas, kecerdasan, dan sosial melalui permainan tradisional.
Permainan tradisional mampu
membentuk motorik anak, baik kasar maupun halus. Selain itu, permainan
tradisional juga dapat melatih kemampuan sosial para pemainnya. Meskipun
permainan tradisional sudah jarang ditemukan, masih ada beberapa anak-anak
Indonesia di daerah-daerah yang memainkan permainan ini.. salah satunya permainan
oray-orayan atau tam-tam buku (nama permainannya di daerahku).
A.
Permainan Oray-orayan (Tam-Tam Buku)
Oray-orayan/tam-tam
buku adalah permainan tradisional yang
dimainkan oleh sekelompok anak yang saling memegang pundak dan berjalan
diantara dua pemain lain yang menyatukan tangannya hingga membentuk gerbang.
Sekelompok anak yang berjalan membentuk ular akan menyanyikan satu lagu khusus.
Saat lagu terhenti, pemain yang membentuk gerbang akan menurunkan tangannya dan
menangkap anak yang ada di hadapannya. Permainan ini disebut permainan tam-tam
buku di daerah perdesaan kami.
B. Sejarah Permainan Oray-Orayan (Tam-Tam
Buku)
Permainan ini bernama oray-oray,
dalam bahasa sunda oray-orayan adalah dwiwacana/kata berulang memakai akhiran “an”
yang artinya meniru/menyerupai oray atau ular. Permainan ini biasanya dimainkan
oleh 10-20 orang anak laki-laki dan perempuan ataupun campuran, yang berusia
3-6 tahun bahkan bisa lebih kemudian dibagi menjadi dua kelompok. Jumlah pemain
sangat beragam lebih banyak lebih baik, karena akan lebih indah kelihatannya
bagaikan ular yang sebenarnya.
Permainan
ini biasanya dimainkan di lapangan terbuka dengan jumlah pemain bebas, semakin
banyak semakin seru tentunya. Cara bermain oray-orayan cukup sederhana namun
tetap dibutuhkan kelincahan dan kekompakan para pemainnya. Pemain terdepan,
yang menjadi kepala oray atau ular, berusaha menangkap pemain yang paling
belakang, yang menjadi ekor oray atau ular, sehingga barisan bergerak
meliuk-liuk seperti oray sungguhan. Barisan ini tidak boleh terputus. Sambil bermain,
pemain melantunkan syair/lagu.
C. Manfaat Permainan Oray-orayan
Dapat mengembangkan aspek dan kemampuan:
a. Moral dan
nilai-nilai agama:
Membedakan
ciptaan Tuhan dan manusia,
Menghargai
teman dan tidak memaksanakan kehendak, Membantu dan menolong teman.
b.
Sosial-emosional: Mau bermain
bersama, Menunjukkan
ekspresi wajar saat senang dan takut, Mengerti aturan main dalam bermain bersama, Mengerti akibat
jika melanggar aturan,
Bisa memimpin
kelompok kecil dan Dapat
memecahkan masalah sederhana.
c. Bahasa: Menirukan suara
ular, berbicara lancar dengan menggunakan kalimat komplek, Mengerti dan
dapat melaksanakan lebih dari 3 perintah dan Memperkaya kosa kata.
d. Kognitif: Membedakan
besar-kecil, panjang-pendek, kepala-ekor.
e. Fisik: Berjalan dengan
berbagai variasi (maju, mundur, kesamping)
f. Seni: Menyanyikan
lagu sesuai dengan tema.
Sembari mengatur posisi untuk
menyerang, jerit dan tawa riang disertai lantunan lagu oray-orayan (tam-tam
buku) terdengar riuh.
D. Dengan syair lagu:
Tam-tam buku
Kelereng mata satu
Orang belakang tangkap satu
Isi…. Isi… isi…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar